MAKALAH
PENGGUNAAN
POWER POINT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Multimedia Pembelajaran
Dosen
pembimbing:
Mindaudah,
M.Pd.
Disusun
oleh:
1.
Dewi
Apriliya Damayani (126752)
2.
Evi
Nur Patmawati (126769)
3.
Maya
Dwi Puspitasari (126778)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2012-B
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pesatnya
teknologi saat ini menimbulkan dampak yang luar biasa bagi dunia pendidikan,
baik berdampak positif maupun negatif, hal tersebut tergantung dari bagaimana cara
para pendidik maupun yang dididik memanfaatkan teknologi tersebut.
Guru yang efektif tentunya
mampu menguasai materi pelajaran dan strategi
serta keterampilan menggunakan berbagai macam media pengajaran
yang baik salah satunya dengan menggunakan teknologi, tetapi pada
saat ini masih saja ada juga guru yang hanya
menggunakan buku pelajaran sebagai
satu-satunya media pembelajaran.
Di era modern dan serba teknologi saat
ini, para pengajar dituntut bersifat dinamis
terhadap perkembangan teknologi yang berkembang pesat. Jika sistem pengajaran
yang digunakan oleh para pengajar masih bersifat konvensional, maka
dikhawatirkan para peserta didik sulit berkembang dan mengikuti perkembangan
teknologi di masyarakat.
Dengan
memanfaatkan media teknologi ini sangat mempermudah sekali bagi seorang guru dalam menyampaikan
ilmunya. Tidak hanya itu, penggunaan media teknologi ini sangat bermanfaat juga
bagi para siswa untuk menangkap dan memahami
pelajaran secara mudah. Media pembelajaran Power Point adalah salah satunya.
Media Power Point ini merupakan
salah satu alternatif pemecahan masalah dengan mengembangkan Microsoft Power Point sebagai media pembelajaran. Tujuan pengembangan Microsoft Power Point ini adalah untuk membantu guru dalam proses belajar
mengajar dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan
hal di atas penulis akan membahas lebih jauh tentang bagaimana penggunaan Microsoft
Power Point sebagai media pembelajaran. Alasan mengapa penulis memfokuskan
pembahasannya tentang penggunaan Microsoft Power Point sebagai media pembelajaran,
karena penulis ingin mengetahui sebarapa jauhkah penggunaan media tersebut bisa
membantu atau mempermudah seorang orang guru dalam menyampaikan materi maupun
ilmu pengetahuannya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah
sejarah dari Power Point?
2. Apa
pengertian dari Power Point?
3. Apa
saja fungsi dari media Power Point?
4. Apa
saja manfaat dari media Power Point?
5. Apa
saja keunggulan dan kelemahan media Power Point?
C.
Tujuan
1. Agar
dapat mengetahui sejarah dari Power Point.
2. Agar
dapat mengetahui pengertian dari media Power Point.
3. Agar
dapat mengetahui fungsi dari media Power Point.
4. Agar
dapat mengetahui manfaat dari media Power Point.
5. Agar
dapat mengetahui keunggulan maupun kelemahan dari media Power Point.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Sejarah
Power Point
Menurut Jurnal Resmi Universitas Kristen
Satya Wacana (T1_292008026_BAB II.pdf yang diakses pada tanggal 09/04/2015)
Aplikasi Microsoft
PowerPoint ini pertama kali dikembangkan oleh Bob Gaskins dan Dennis Austin
sebagai Presenter untuk perusahaan bernama Forethought,
Inc yang kemudian mereka ubah namanya menjadi PowerPoint.
Pada tahun 1987, PowerPoint versi 1.0 dirilis, dan komputer yang
didukungnya adalah Apple Macintosh. PowerPoint kala itu masih menggunakan warna
hitam/putih, yang mampu membuat halaman teks dan grafik untuk
transparansi overhead projector (OHP). Setahun kemudian, versi baru dari
PowerPoint muncul dengan dukungan warna, setelah Macintosh berwarna muncul ke
pasaran.
Microsoft pun
mengakuisisi Forethought, Inc dan tentu saja perangkat lunak PowerPoint dengan
harga kira-kira 14 Juta dolar pada tanggal 31 Juli 1987.
Pada tahun 1990, versi Microsoft Windows dari PowerPoint (versi 2.0)
muncul ke pasaran, mengikuti jejak Microsoft
Windows 3.0. Sejak tahun 1990,
PowerPoint telah menjadi bagian standar yang tidak terpisahkan dalam paket
aplikasi kantoran Microsoft Office System (kecuali Basic Edition).
Versi terbaru adalah
Microsoft Office PowerPoint 2010 (PowerPoint 14), yang dirilis pada bulan Juni
2010, yang merupakan sebuah lompatan yang cukup jauh dari segi antarmuka
pengguna dan kemampuan grafik yang ditingkatkan. Selain itu, dibandingkan
dengan format data sebelumnya yang merupakan data biner dengan ekstensi *.ppt, versi ini menawarkan format data XML dengan ekstensi *.pptx.
B.
Pengertian
Media Power Point
Menurut Daryanto (2010,
163) dalam Jurnal Resmi Universitas Kristen Satya Wacana (T1_292008026_BAB
II.pdf yang diakses pada tanggal 09/04/2015 jam 18.55 WIB) menyatakan bahwa
Microsoft Power Point merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan
oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan program berbasis multimedia. Di dalam
komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam program Microsoft Office.
Program ini dirancang
khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh
perusahaan, pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan dengan berbagai fitur
menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.
Yang menjadikannya media
ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi yaitu berbagai kemampuan
pengolahan teks, warna, gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri
sesuai kreatifitas penggunanya. Pada prinsipnya program ini terdiri dari
beberapa unsur rupa, dan pengontrolan operasionalnya. Unsur yang dimaksud
terdiri dari slide, teks, gambar, dan bidang-bidang warna yang dapat
dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia.
Unsur rupa tersebut
dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai dengan
keinginan kita. Seluruh tampilan dari program ini dapat kita atur sesuai dengan
keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai dengan timing yang kita
inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk
menyampaikan materi atau bahan ajar yng mementingkan terjadinya interaksi
antara peserta didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol operasinya
menggunakan cara manual.
Menurut (http://elsyajjaa.wordpress.com/2012/12/19/optimalisasi-media-pembelajaran-berbasis-powerpoint/) dalam Jurnal Resmi Universitas Kristen Satya
Wacana (T1_292008026_BAB II.pdf yang diakses pada tanggal 09/04/2015 jam 18.55
WIB) microsft power point merupakan salah satu
jenis program aplikasi yang dirancang khusus untuk menampilkan program
multimedia. Program power point merupakan salah satu software yang dirancang
khusus untuk menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam
pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah, karena tidak membutuhkan
bahan baku selain alat menyimpan data.
Berdasarkan pengertian microsoft power point
yang telah dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa microsoft power
point merupakan perangkat lunak (software) yang mampu menampilkan program
multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan dan penggunaanya relatif
murah. Microsoft office power point memiliki kemampuan untuk menggabungkan
berbagai unsur media, seperti pengolahan teks, warna, gambar, dan grafik, serta
animasi.
C.
Fungsi
Media Power Point
Media
yang digunkan oleh seorang guru tentunya bermacam-macam. Salah satu contohnya
yaitu media power point. Media ini sering sekali digunakan oleh seorang guru
dalam menyampaikan sebuah materi. Biasanya materi yang akan disampaikan dikemas
secara menarik agar para siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang
sedang berlangsung.
Berdasarkan
(http://www.burung-net.com/2014/06/pengertian-dan-fungsi-microsoft-powerpoint.html
yang diakses tanggal 9 april 2015). Selain
memiliki pengertian, power point juga memiliki fungsi, diantara fungsi-fungsi
media power point yaitu sebagai berikut:
1. Membuat presentasi dalam bentuk
slide-slide
2. Menambahkan audio, video, gambar dan
animasi dalam presentasi sehingga presentasi menjadi lebih menarik dan hidup.
3. Mempermudah dalam mengatur dan
mencetak slide
4. Membuat presentasi dalam bentuk
softcopy sehingga dapat diakses melalui perangkat komputer.
Berdasarkan apa yang
telah dikatakan di atas, bahwasannya dengan adanya fungsi-fungsi dari power
point yang telah disebutkan setidaknya dapat mempermudah para guru dalam
menyampaikan materinya, sehingga para guru tidak perlu bersusah payah ketika
ingin menyampaikan materi dalam proses pembelajaran.
D.
Manfaat
Media Power Point
Berdasarkan (http://andriyalina.blogspot.com/2013/07/pemanfaatan-powerpoint-dalam-pemberian.html
yang diakses tanggal 9 April 2015).
Dalam perkembangan dan kehidupannya,
setiap siswa perlu menguasai berbagai kemampuan atau kompetensi. Dengan
kemampuan atau kompetensi itulah siswa hidup dan berkembang. Umumnya kemampuan
atau kompetensi tertentu harus dipelajari. Dengan perkataan lain kepemilikan
kemampuan atau kompetensi tertentu oleh siswa harus melalui proses belajar.
Dalam rangka ini, sekolah harus bias memenuhi kebutuhan belajar siswa.
Ada berbagai macam cara dilakukan oleh guru untuk memenuhi
kebutuhan belajar siswa, diantaranya adalah dengan meningkatkan sarana dan
prasarana pendidikan. Untuk mengikuti perkembangan zaman dan juga tuntutan
tujuan pembelajaran, guru dituntut kreatif dalam meningkatkan sarana proses
pembelajaran salah satunya adalah penggunaan Microsoft powerpoint.
Melaui Microsoft powerpoint yang ditayangkan tidak saja
berupa tulisan-tulisan yang mungkin sangat membosankan, tetapi dapat juga
ditampilkan gambar-gambar dan suara-suara menarik yang tersedia dalam program
Power Point.
Pada prinsipnya program ini terdiri
dari beberapa unsur rupa, dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa yang
dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat
dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut
dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai
keinginan kita.
Power point juga memiliki banyak
manfaat, diantaranya:
1. Siswa akan lebih memperhatikan
selama proses pembelajaran karena model pembelajaran yang menarik
2. Siswa akan lebih mudah mengingat
materi yang diberikan guru
3. Guru lebih mudah dalam menyampaikan
materi karena sudah diatur menggunakan slide-slide
4. Selama proses pembelajaran tidak
akan membosankan Karena penyampaiannya lebih interaktif dan menarik.
E.
Keunggulan
dan Kelemahan Media Power Point
Berdasarkan Jurnal Resmi
(Penggunaan Media Microsoft Office Power Point Yang Baik Dalam Proses
Pembelajaran karya Riski SW Universitas Sriwijaya yang diakses pada tanggal 9
April 2015 )
Banyak orang yang menggunakan power
point sebagai media pembelajaran, hal itu dikarenakan program ini memiliki
beberapa keunggulan, antara lain sebagai berikut:
1. Penyajiannya
lebih menarik karena adanya warna huruf dan animasi.
2. Guru
tidak perlu banya menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
3. Pesan
yang disampaikan mudah dipahami, apalagi jika slide yang ditampilkan tidak
membosankan dan menarik.
4. Mudah
dibawa kemana-mana, dengan memindahkan file ke dalam CD ataupun flashdisk.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwasannya dengan banyaknya keunggulan yang dimilki oleh power
point sebagai media pembelajaran, berarti sudah jelas sekali bahwa power point
dapat mempermudah para pengajar dalam menyampaikan materinya dan juga para
siswa lebih mudah menerima materi yang disampaikan oleh guru.
Selain memiliki
keunggulan, power point juga memiliki berbagai kelemahan,
kelemahan-kelemahannya antara lain sebagai berikut:
1. Harus
ada persiapan waktu dan tenaga dalam mendisain materi pada microsoft office power
point.
2. Guru
harus menyiapkan PC utuk presentasi di depan kelas.
3. Guru
harus mengetahui ruangan yang digunakan, agar pada saat menyampaikan proses
pembelajaran dengan media microsoft office power point tidak terjadi hambatan
seperti font yang tidak terbaca karena ruangan terlalu terang ataupun terjadi
pemadaman listrik.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan apa yang
telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Sejarah
dari Microsft office power point sendiri yaitu sebuah aplikasi Microsoft Power Point ini pertama kali
dikembangkan oleh seorang karyawan perusahaan bernama Bob Gaskins dan Dennis
Austin sebagai presenter untuk
perusahaan bernama Forethought, Inc yang kemudian mereka ubah
namanya menjadi Power Point.
Pada tahun 1987, PowerPoint versi 1.0 dirilis, dan komputer yang
didukungnya adalah Apple Macintosh. Power Point kala itu masih menggunakan
warna hitam/putih, yang mampu membuat halaman teks dan grafik untuk
transparansi overhead projector (OHP).
2. Pengertian dari Microsoft power point yaitu perangkat lunak (software)
yang mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan
dan penggunaanya relatif murah. Microsoft office power point memiliki kemampuan
untuk menggabungkan berbagai unsur media, seperti pengolahan teks, warna,
gambar, dan grafik, serta animasi.
3. Fungsi dari microsoft office power point yaitu sebagai
berikut:
a. Membuat presentasi dalam bentuk
slide-slide
b. Menambahkan audio, video, gambar dan
animasi dalam presentasi sehingga presentasi menjadi lebih menarik dan hidup.
c. Mempermudah dalam mengatur dan
mencetak slide
d.
Membuat presentasi dalam bentuk softcopy sehingga dapat
diakses melalui perangkat komputer.
4. Manfaat dari microsoft office power point yaitu sebagai berikut:
a. Siswa akan lebih memperhatikan
selama proses pembelajaran karena model pembelajaran yang menarik
b. Siswa akan lebih mudah mengingat
materi yang diberikan guru
c. Guru lebih mudah dalam menyampaikan
materi karena sudah diatur menggunakan slide-slide
d. Selama proses pembelajaran tidak
akan membosankan Karena penyampaiannya lebih interaktif dan menarik.
5. Keunggulan dari microsoft office
power point yaitu:
a. Penyajiannya
lebih menarik karena adanya warna huruf dan animasi.
b. Guru
tidak perlu banya menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
c. Pesan
yang disampaikan mudah dipahami, apalagi jika slide yang ditampilkan tidak
membosankan dan menarik.
d. Mudah
dibawa kemana-mana, dengan memindahkan file ke dalam CD ataupun flashdisk.
Selain keunggulan power
point juga memiliki kelemahan, diantaranya yaitu:
a. Harus
ada persiapan waktu dan tenaga dalam mendisain materi pada microsoft office
power point.
b. Guru
harus menyiapkan PC utuk presentasi di depan kelas.
c. Guru
harus mengetahui ruangan yang digunakan, agar pada saat menyampaikan proses
pembelajaran dengan media microsoft office power point tidak terjadi hambatan
seperti font yang tidak terbaca karena ruangan terlalu terang ataupun terjadi
pemadaman listrik.
B.
Saran
Kita harus selalu
menggunakan media yang sesuai dengan kebutuhan dalam proses pembelajaran salah
satunya media power point, agar tidak terjadi kebosanan dalam proses belajar
mengajar. Sesuaikanlah materi yang akan disampaikan, sebab tidak semua materi
bisa menggunakan media power point.
Daftar Pustaka
(http://www.burung-net.com/2014/06/pengertian-dan-fungsi-microsoft-powerpoint.html
yang diakses tanggal 9 April 2015).
(http://andriyalina.blogspot.com/2013/07/pemanfaatan-powerpoint-dalam-pemberian.html
yang diakses tanggal 9 April 2015)
Jurnal Resmi Universitas Kristen Satya
Wacana (T1_292008026_BAB II.pdf yang
diakses pada tanggal 9 April 2015)
Jurnal Resmi (Penggunaan Media Microsoft
Office Power Point Yang Baik Dalam Proses Pembelajaran karya Riski SW
Universitas Sriwijaya yang diakses pada tanggal 9 April 2015 )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMP Negeri 2 Mojoagung
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
Kelas/Semester :
VII / 2
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit ( 2 Pertemuan )
Aspek :
Membaca
A. Santdar Kompetensi
13. memahami Pembacaan puisi
B. Kompetensi Dasar
13. 1 Menanggapi cara pembacaan puisi sesuai
dengan lafal, intonasi, jeda, dan tekanan
C. Indikator
Indikator
|
Nilai Karakter
|
|
Siswa dapat mengemukakan cara pelafalan, intonasi, jeda
dan tekanan dalam pembacaan puisi.
|
Tanggung jawab
|
|
Siswa dapat mengomentari pembacaan puisi
|
Mandiri
|
|
D.
Tujuan Pembelajaran :
1.
Siswa
mampu mengemukakan cara pelafalan, intonasi, jeda, dan tekanan pembacaan puisi
dengan baik.
2.
Siswa mampu mengomentari pembacaan
puisi dengan baik.
E.
Materi Pembelajaran
Materi Puisi
Puisi merupakan karya sastra yang
terikat ketentuan atau syarat tertentu dan pengungkapannya tidak terperinci
tidak detail atau tidak meluas. Isinya tidak sampai pada hal-hal nyang kecil
dan tidak sejelas karya satra yang berbentuk prosa.
Puisi adalah
karya tulis hasil perenungan seorang penyair atas suatu keadaan atau peristiwa
yang diamati, dihayati, atau dialaminya. Cetusan ide yang berasal dari
peristiwa atau keadaan itu dikemas oleh penyair ke dalam behasa yang padat dan
indah.
Membacakan puisi
dapat menjadi sebuah penampilan menarik seperti halnya menari dan menyanyi.
Pembaca puisi akan tampil dengan menarik jika ia memahami isi puisi yang
dibacakan, memiliki lafal yang jelas dalam membaca teks, menguasai pola tekanan
dan intonasi pembacaan teks puisi, dan ekspresi serta gerak-gerak penyertaan
yang sesuai dengan isi puisi.
Puisi sebagai
salah sebuah karya seni sastra dapat dikaji dari bermacam-macam aspeknya. Puisi
dapat dikaji strukturnya dan unsur-unsurnya, mengingat bahwa puisi itu adalah struktur
yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan sarana-sarana kepuitisan.
Puisi selalu
terkait dengan emosi, pengalaman, sikap, dan pendapat-pendapat tentang situasi
atau kejadian yang ditampilkan secara abstrak atau implisit.
Bagi lotman
teks puisi adalah sebuah system dari beberapa system hubungan dari beberapa
hubungan. Bentuk ini memadatkan beberapa system yang masing-masing mempunyai
tegangan, paralelisme, pengulangan, danoposisinya sendiri. Puisi mengaktifkan
penanda secara penuh, memacu kata bekerja sekeras mungkin dibawah tekanan yang
berat dari kata-kata disekitarnya, dan dengan demikian melepaskan potensinya
yang paling kaya.
Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang memiliki banyak
makna dan makna teori apa untuk membedah makna tersebut. Puisi merupakan
ungkapan perasaan penulis yang diterjemahkan dalam susunan kata-kata yang
membuat bait-bait berirama dan memiliki makna yang dalam.
Dalam membacakan sebuah puisi tentunya kita harus memperhatikan
hal-hal berikut ini, yaitu:
1.
Lafal
Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok orang dalam
suatu masyarakat bahasa saat mengucapkan bunyi bahasa. Adapun yang di maksud
dengan bunyi bahasa, antara lain, [a], [c], f], [h], [u], dan sebagainya.
Pelafalan seseorang dalam bahasa dalam berbahasa sering kali berbeda dengan
orang lainnya. Berdasarkan pelafalannya itu, Anda dapat mengetahui asal daerah
seseorang karena memang beberapa kelompok masyarakat memiliki berbagai macam
pelafalan yang berbeda. Misalnya, orang Aceh dalam melafalkan bunyi [e], berbeda
dengan yang diucapakan oleh orang Sunda.
Meskipun, demikian dalam pelafalan suatu bunyi bahasa
haruslah jelas. Bunyi-bunyi itu tidak boleh tertukar dengan bunyi-bunyi bahasa
lain. Misalnya, bunyi [p] dengan [b], [k], dengan [h], atau [o] dengan [u].
Untuk melatih ketepatan dalam melafalkan bunyi bahasa, Anda harus melakukan
olah vokal, misalnya mengucapkan bunyi-bunyi vokal atau konsonan secara cepat
dan bervariasi.
2.
Intonasi
Intonasi adalah naik-turunnya lagu kalimat. Perbedaan
itonasi dapat menghasilkan jenis kalimat yang berbeda, yakni kalimat berita,
kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat seru.
Penggunaan intonasi dalam puisi sangat penting agar
pembacaannya tidak monoton sehingga pendengar pun lebih tertarik. Intonasi juga
berguna dalam memperjelas dan membedakan maksud / pesan dari tiap larik. Untuk
itu, sebelum Anda membacakannya, Anda perlu menandai, misalnya dengan garis
yang menanjak atau menurun. Dengan cara demikian, Anda akan mudah dalam
membedakan intonasi dari setiap larik ketika puisi itu anda bacakan.
3.
Jeda
Jeda adalah hentian arus ujaran dalam pembacaan puisi
yang ditentukan oleh peralihan larik. Jeda berpengaruh pada jelas-tidaknya
maksud suatu kata atau larik. Dalam penggunannya, jeda dikelompokkan ke dalam
tiga jenis: jeda pendek, jeda sedang, jeda panjang. Jeda pendek digunakan
antarkata dalam suatu larik. Jeda sedang digunakan pada bagian-bagian larik
yang bertanda koma atau antarfrase, sedangkan jeda panjang digunakan pada
pergantian larik.
Contoh:
Tak ada/ yang lebih arif//
Dari hujan/ bulan juni//
Dibiarkannya/ yang tak terucapkan//
Diserap/ akar pohon/ bunga itu//
4.
Tekanan
Tekanan (nada)
adalah keras-lunaknya pengucapan suatu kata. Tekanan berfungsi untuk memberi
tekanan khusus pada kata-kata tertentu. Tinggi rendahnya tekanan dapat
membedakan bagian kalimat yang satu dengan bagian lainnya yang tidak penting.
Contoh:
a. Pada bulan Juni banyak terjadi hujan (bukan sedikit dan bukan jarang).
a. Pada bulan Juni banyak terjadi hujan (bukan sedikit dan bukan jarang).
b. Pada bulan Juni banyak terjadi hujan ( bukan longsor ataupun
peristiwa).
Perhatikanlah bait puisi tersebut.
Tak ada yang lebih
tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakan rintik rindunya
Kepada pohon berbunga
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakan rintik rindunya
Kepada pohon berbunga
Untuk menentukan
kata yang perlu mendapat penekanan dalam bait puisi di atas, terlebih dahulu
Anda perlu memahami maksud baitnya secara keseluruhan.
Misalnya, kata yang perlu mendapat tekanan keras adalah tak ada, bulan juni, rintik, dan pohon. Dengan demikian, Anda perlu menggaris bawahi kata-kata itu sehingga Anda dapat membedakannya ketika puisi itu dibacakan.
Misalnya, kata yang perlu mendapat tekanan keras adalah tak ada, bulan juni, rintik, dan pohon. Dengan demikian, Anda perlu menggaris bawahi kata-kata itu sehingga Anda dapat membedakannya ketika puisi itu dibacakan.
Contoh:
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
F.
Metode Pembelajaran.
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
3.
Diskusi
4.
Penugasan
G.
Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan yaitu
model pembelajaran jigsaw, yang mana langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.
Guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok.
2.
Guru memanggil salah satu siswa
dari tiap kelompok untuk menjelaskan tugas yang akan diberikan, dan kemudian
apa yang disampaikan oleh guru dijelaskan kembali kepada siswa yang lain.
3.
Siswa mendiskusikan tugas yang
telah diberikan.
4.
Tugas yang telah didiskusikan,
kemudian dibacakan kembali oleh salah satu siswa dari tiap kelompok.
5.
Kelompok yang lain memberikan
komentar, tentang hasil yang telah diperoleh.
H.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran.
1.
Kegiatan
Awal.`
a.
Berdoa
b.
Guru menjelaskan pembelajaran yang
akan disampaikan.
c.
Siswa
mendengarkan pembacaan puisi
d.
Siswa
dan guru bertanya jawab tentang puisi yang didengarkan
2.
Kegiatan
Inti.
a.
Guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok.
b.
Guru memberikan tugas kepada tugas
tiap tiap kelompok.
c.
Masing-masing kelompok diberi
kesempatan untuk membuat sebuah puisi.
d.
Guru menunjuk salah satu siswa
dari tiap kelompok untuk membacakan
hasil puisi yang telah dibuat sesuai dengan lafal, intonasi, jeda dan tekanan
yang baik.
e.
Kelompok yang lain diberikan
kesempatan untuk menilai pembacaan puisi yang dibacakan oleh kelompok lain.
- Kegiatan Akhir.
Siswa dan guru melakukan refleksi.
I. Media dan Sumber Belajar.
1.
Sumber Belajar :
Belajar berbahasa, belajar berkomunikasi karya Emran Santoso, dkk. Malang :
UM Press. Hlm. 55-56.
2.
Media Belajar :
Power Point dan video
a.
Penilaian.
·
Penilaian Proses
1.
Teknik :
Diskusi
2.
Bentuk Instrumen : Uraian lisan (dari masing-masing kelompok)
3.
Soal/Instrumen :
Terlampir (Lampiran 1)
·
Penilaian Hasil
1.
Teknik :
Tugas Individu
2.
Bentuk Instrumen : Uraian
3.
Soal/Instrumen :
Terlampir (Lampiran 2)
Lampiran
1. Penilaian Proses
Tugas Diskusi :
1.
Buatlah satu buah puisi
2.
Bacalah puisi yang telah dibuat sesuai dengan
lafal, intonasi, jeda dan tekanan yang baik.
3.
Masing-masing kelompok menilai pembacaan puisi
yang telah disampaikan oleh tiap kelompok.
Rubrik Penilaian :
NO
|
KRITERIA
|
SKOR
|
|
1
|
Kekompakan dalam berdiskusi dengan kelompok
·
Kompak
·
Kurang Kompak
·
Tidak Kompak
|
80-100
65-79
10-64
|
100
|
2
|
Ketepatan membacakan puisi sesuai dengan lafalnya.
·
Tepat
·
Kurang Tepat
·
Tidak Tepat
|
80-100
65-79
10-64
|
100
|
3
|
Ketepatan membacakan puisi sesuai dengan intonasinya.
·
Tepat
·
Kurang Tepat
·
Tidak Tepat
|
80-100
65-79
10-64
|
100
|
4
|
Ketepatan membacakan
puisi sesuai dengan jedanya.
·
Tepat
·
Kurang Tepat
·
Tidak Tepat
|
80-100
65-79
10-64
|
100
|
5
|
Ketepatan
membacakan puisi sesuai dengan tekanannya.
·
Tepat
·
Kurang Tepat
·
Tidak Tepat
|
80-100
65-79
10-64
|
100
|
Jumlah
|
|
500
|
RUMUS PEROLEHAN NILAI =
=
= 100
Lampiran
2. Penilaian Hasil
Tugas
Individu:
1.
Apa yang dimaksud tentang lafal?
2.
Sebutkan dan jelaskan tanda apa saja yang
termasuk dalam penjedaan!
3.
Berikan penjedaan dalam puisi berikut ini!
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu
Rubrik Penilaian :
NO
|
KRITERIA
|
SKOR
|
|
1
|
Ketepatan dalam menjelaskan pengertian lafal
·
Tepat
·
Kurang Tepat
·
Tidak Tepat
|
80-100
65-79
10-64
|
100
|
2
|
Ketepatan dalam mengidentifikasi dan menjelaskan tanda yang
ada pada penjedaan
·
Tepat
·
Kurang Tepat
·
Tidak Tepat
|
80-100
65-79
10-64
|
100
|
3
|
Ketepatan dalam mengidentifikasi penjedaan dalam sebuah puisi
·
Tepat
·
Kurang Tepat
·
Tidak Tepat
|
80-100
65-79
10-64
|
100
|
Jumlah
|
|
300
|
RUMUS PEROLEHAN NILAI =
=
= 100
Jombang, 25 Januari
2014
Mengetahui :
Kepala SMP Negeri 2 Mojoagung, Guru Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia,
KOSMAS D. BOYMAU, A.MD, SH OKTAVIA M. DAKAWETANG,
S.Pd
NIP. 130985202
Tidak ada komentar:
Posting Komentar