Rabu, 24 Juni 2015

PENGGUNAAN POWER POINT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN




MAKALAH
PENGGUNAAN POWER POINT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Multimedia Pembelajaran
Dosen pembimbing:
Mindaudah, M.Pd.
 

Disusun oleh:
1.    Dewi Apriliya Damayani             (126752)
2.    Evi Nur Patmawati                      (126769)
3.    Maya Dwi Puspitasari                  (126778)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2012-B
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Pesatnya teknologi saat ini menimbulkan dampak yang luar biasa bagi dunia pendidikan, baik berdampak positif maupun negatif, hal tersebut tergantung dari bagaimana cara para pendidik maupun yang dididik  memanfaatkan teknologi tersebut.
Guru yang efektif tentunya mampu menguasai materi pelajaran dan strategi serta keterampilan menggunakan berbagai macam media pengajaran yang baik salah satunya dengan menggunakan teknologi, tetapi pada saat ini masih saja ada juga guru yang hanya menggunakan buku pelajaran sebagai satu-satunya media pembelajaran.
Di era modern dan serba teknologi saat ini, para pengajar dituntut bersifat dinamis terhadap perkembangan teknologi yang berkembang pesat. Jika sistem pengajaran yang digunakan oleh para pengajar masih bersifat konvensional, maka dikhawatirkan para peserta didik sulit berkembang dan mengikuti perkembangan teknologi di masyarakat.
Dengan memanfaatkan media teknologi ini sangat mempermudah sekali bagi seorang guru dalam menyampaikan ilmunya. Tidak hanya itu, penggunaan media teknologi ini sangat bermanfaat juga bagi para siswa untuk menangkap dan memahami pelajaran secara mudah. Media pembelajaran Power Point adalah salah satunya.
Media Power Point ini merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah dengan mengembangkan Microsoft Power Point sebagai media pembelajaran. Tujuan pengembangan Microsoft Power Point ini adalah untuk membantu guru dalam proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hal di atas penulis akan membahas lebih jauh tentang bagaimana penggunaan Microsoft Power Point sebagai media pembelajaran. Alasan mengapa penulis memfokuskan pembahasannya tentang penggunaan Microsoft Power Point sebagai media pembelajaran, karena penulis ingin mengetahui sebarapa jauhkah penggunaan media tersebut bisa membantu atau mempermudah seorang orang guru dalam menyampaikan materi maupun ilmu pengetahuannya.





B.  Rumusan Masalah
1.    Bagaimanakah sejarah dari Power Point?
2.    Apa pengertian dari Power Point?
3.    Apa saja fungsi dari media Power Point?
4.    Apa saja manfaat dari media Power Point?
5.    Apa saja keunggulan dan kelemahan media Power Point?

C.  Tujuan
1.    Agar dapat mengetahui sejarah dari Power Point.
2.    Agar dapat mengetahui pengertian dari media Power Point.
3.    Agar dapat mengetahui fungsi dari media Power Point.
4.    Agar dapat mengetahui manfaat dari media Power Point.
5.    Agar dapat mengetahui keunggulan maupun kelemahan dari media Power Point.














BAB II
LANDASAN TEORI

A.  Sejarah Power Point
Menurut Jurnal Resmi Universitas Kristen Satya Wacana (T1_292008026_BAB II.pdf yang diakses pada tanggal 09/04/2015)
Aplikasi Microsoft PowerPoint ini pertama kali dikembangkan oleh Bob Gaskins dan Dennis Austin sebagai Presenter untuk perusahaan bernama Forethought, Inc yang kemudian mereka ubah namanya menjadi PowerPoint.
Pada tahun 1987, PowerPoint versi 1.0 dirilis, dan komputer yang didukungnya adalah Apple Macintosh. PowerPoint kala itu masih menggunakan warna hitam/putih, yang mampu membuat halaman teks dan grafik untuk transparansi overhead projector (OHP). Setahun kemudian, versi baru dari PowerPoint muncul dengan dukungan warna, setelah Macintosh berwarna muncul ke pasaran.
Microsoft pun mengakuisisi Forethought, Inc dan tentu saja perangkat lunak PowerPoint dengan harga kira-kira 14 Juta dolar pada tanggal 31 Juli 1987. Pada tahun 1990, versi Microsoft Windows dari PowerPoint (versi 2.0) muncul ke pasaran, mengikuti jejak Microsoft Windows 3.0. Sejak tahun 1990, PowerPoint telah menjadi bagian standar yang tidak terpisahkan dalam paket aplikasi kantoran Microsoft Office System (kecuali Basic Edition).
Versi terbaru adalah Microsoft Office PowerPoint 2010 (PowerPoint 14), yang dirilis pada bulan Juni 2010, yang merupakan sebuah lompatan yang cukup jauh dari segi antarmuka pengguna dan kemampuan grafik yang ditingkatkan. Selain itu, dibandingkan dengan format data sebelumnya yang merupakan data biner dengan ekstensi *.ppt, versi ini menawarkan format data XML dengan ekstensi *.pptx.

B.  Pengertian Media Power Point
Menurut Daryanto (2010, 163) dalam Jurnal Resmi Universitas Kristen Satya Wacana (T1_292008026_BAB II.pdf yang diakses pada tanggal 09/04/2015 jam 18.55 WIB) menyatakan bahwa Microsoft Power Point merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan program berbasis multimedia. Di dalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam program Microsoft Office.
Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.
Yang menjadikannya media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi yaitu berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya. Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontrolan operasionalnya. Unsur yang dimaksud terdiri dari slide, teks, gambar, dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia.
Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai dengan keinginan kita. Seluruh tampilan dari program ini dapat kita atur sesuai dengan keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai dengan timing yang kita inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk menyampaikan materi atau bahan ajar yng mementingkan terjadinya interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol operasinya menggunakan cara manual.  
Menurut (http://elsyajjaa.wordpress.com/2012/12/19/optimalisasi-media-pembelajaran-berbasis-powerpoint/) dalam Jurnal Resmi Universitas Kristen Satya Wacana (T1_292008026_BAB II.pdf yang diakses pada tanggal 09/04/2015 jam 18.55 WIB) microsft power point merupakan salah satu jenis program aplikasi yang dirancang khusus untuk menampilkan program multimedia. Program power point merupakan salah satu software yang dirancang khusus untuk menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah, karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat menyimpan data.
Berdasarkan pengertian microsoft power point yang telah dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa microsoft power point merupakan perangkat lunak (software) yang mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan dan penggunaanya relatif murah. Microsoft office power point memiliki kemampuan untuk menggabungkan berbagai unsur media, seperti pengolahan teks, warna, gambar, dan grafik, serta animasi.





C.  Fungsi Media Power Point
Media yang digunkan oleh seorang guru tentunya bermacam-macam. Salah satu contohnya yaitu media power point. Media ini sering sekali digunakan oleh seorang guru dalam menyampaikan sebuah materi. Biasanya materi yang akan disampaikan dikemas secara menarik agar para siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung.
Berdasarkan (http://www.burung-net.com/2014/06/pengertian-dan-fungsi-microsoft-powerpoint.html  yang diakses tanggal 9 april 2015). Selain memiliki pengertian, power point juga memiliki fungsi, diantara fungsi-fungsi media power point yaitu sebagai berikut:
1.    Membuat presentasi dalam bentuk slide-slide
2.    Menambahkan audio, video, gambar dan animasi dalam presentasi sehingga presentasi menjadi lebih menarik dan hidup.
3.    Mempermudah dalam mengatur dan mencetak slide
4.    Membuat presentasi dalam bentuk softcopy sehingga dapat diakses melalui perangkat komputer.

Berdasarkan apa yang telah dikatakan di atas, bahwasannya dengan adanya fungsi-fungsi dari power point yang telah disebutkan setidaknya dapat mempermudah para guru dalam menyampaikan materinya, sehingga para guru tidak perlu bersusah payah ketika ingin menyampaikan materi dalam proses pembelajaran.

D.  Manfaat Media Power Point
Dalam perkembangan dan kehidupannya, setiap siswa perlu menguasai berbagai kemampuan atau kompetensi. Dengan kemampuan atau kompetensi itulah siswa hidup dan berkembang. Umumnya kemampuan atau kompetensi tertentu harus dipelajari. Dengan perkataan lain kepemilikan kemampuan atau kompetensi tertentu oleh siswa harus melalui proses belajar. Dalam rangka ini, sekolah harus bias memenuhi kebutuhan belajar siswa.



Ada berbagai macam cara dilakukan oleh guru untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa, diantaranya adalah dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk mengikuti perkembangan zaman dan juga tuntutan tujuan pembelajaran, guru dituntut kreatif dalam meningkatkan sarana proses pembelajaran salah satunya adalah penggunaan Microsoft powerpoint.
Melaui Microsoft powerpoint yang ditayangkan tidak saja berupa tulisan-tulisan yang mungkin sangat membosankan, tetapi dapat juga ditampilkan gambar-gambar dan suara-suara menarik yang tersedia dalam program Power Point.
Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita.
Power point juga memiliki banyak manfaat, diantaranya:
1.    Siswa akan lebih memperhatikan selama proses pembelajaran karena model pembelajaran yang menarik
2.    Siswa akan lebih mudah mengingat materi yang diberikan guru
3.    Guru lebih mudah dalam menyampaikan materi karena sudah diatur menggunakan slide-slide
4.    Selama proses pembelajaran tidak akan membosankan Karena penyampaiannya lebih interaktif dan menarik.

E.  Keunggulan dan Kelemahan Media Power Point
Berdasarkan Jurnal Resmi (Penggunaan Media Microsoft Office Power Point Yang Baik Dalam Proses Pembelajaran karya Riski SW Universitas Sriwijaya yang diakses pada tanggal 9 April 2015 )
Banyak orang yang menggunakan power point sebagai media pembelajaran, hal itu dikarenakan program ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain sebagai berikut:
1.    Penyajiannya lebih menarik karena adanya warna huruf dan animasi.
2.    Guru tidak perlu banya menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
3.    Pesan yang disampaikan mudah dipahami, apalagi jika slide yang ditampilkan tidak membosankan dan menarik.
4.    Mudah dibawa kemana-mana, dengan memindahkan file ke dalam CD ataupun flashdisk.
Jadi, dapat disimpulkan bahwasannya dengan banyaknya keunggulan yang dimilki oleh power point sebagai media pembelajaran, berarti sudah jelas sekali bahwa power point dapat mempermudah para pengajar dalam menyampaikan materinya dan juga para siswa lebih mudah menerima materi yang disampaikan oleh guru.
Selain memiliki keunggulan, power point juga memiliki berbagai kelemahan, kelemahan-kelemahannya antara lain sebagai berikut:
1.    Harus ada persiapan waktu dan tenaga dalam mendisain materi pada microsoft office power point.
2.    Guru harus menyiapkan PC utuk presentasi di depan kelas.
3.    Guru harus mengetahui ruangan yang digunakan, agar pada saat menyampaikan proses pembelajaran dengan media microsoft office power point tidak terjadi hambatan seperti font yang tidak terbaca karena ruangan terlalu terang ataupun terjadi pemadaman listrik. 




















BAB III
PENUTUP

A.  Simpulan
Berdasarkan apa yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1.    Sejarah dari Microsft office power point sendiri yaitu sebuah aplikasi Microsoft Power Point ini pertama kali dikembangkan oleh seorang karyawan perusahaan bernama Bob Gaskins dan Dennis Austin sebagai presenter untuk perusahaan bernama Forethought, Inc yang kemudian mereka ubah namanya menjadi Power Point. Pada tahun 1987, PowerPoint versi 1.0 dirilis, dan komputer yang didukungnya adalah Apple Macintosh. Power Point kala itu masih menggunakan warna hitam/putih, yang mampu membuat halaman teks dan grafik untuk transparansi overhead projector (OHP).
2.    Pengertian dari Microsoft power point yaitu perangkat lunak (software) yang mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan dan penggunaanya relatif murah. Microsoft office power point memiliki kemampuan untuk menggabungkan berbagai unsur media, seperti pengolahan teks, warna, gambar, dan grafik, serta animasi.
3.    Fungsi dari microsoft office power point yaitu sebagai berikut:
a.    Membuat presentasi dalam bentuk slide-slide
b.    Menambahkan audio, video, gambar dan animasi dalam presentasi sehingga presentasi menjadi lebih menarik dan hidup.
c.    Mempermudah dalam mengatur dan mencetak slide
d.   Membuat presentasi dalam bentuk softcopy sehingga dapat diakses melalui perangkat komputer.
4.    Manfaat dari microsoft office power point yaitu sebagai berikut:
a.    Siswa akan lebih memperhatikan selama proses pembelajaran karena model pembelajaran yang menarik
b.    Siswa akan lebih mudah mengingat materi yang diberikan guru
c.    Guru lebih mudah dalam menyampaikan materi karena sudah diatur menggunakan slide-slide
d.   Selama proses pembelajaran tidak akan membosankan Karena penyampaiannya lebih interaktif dan menarik.


5.    Keunggulan dari microsoft office power point yaitu:
a.    Penyajiannya lebih menarik karena adanya warna huruf dan animasi.
b.    Guru tidak perlu banya menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
c.    Pesan yang disampaikan mudah dipahami, apalagi jika slide yang ditampilkan tidak membosankan dan menarik.
d.   Mudah dibawa kemana-mana, dengan memindahkan file ke dalam CD ataupun flashdisk.

Selain keunggulan power point juga memiliki kelemahan, diantaranya yaitu:
a.    Harus ada persiapan waktu dan tenaga dalam mendisain materi pada microsoft office power point.
b.    Guru harus menyiapkan PC utuk presentasi di depan kelas.
c.    Guru harus mengetahui ruangan yang digunakan, agar pada saat menyampaikan proses pembelajaran dengan media microsoft office power point tidak terjadi hambatan seperti font yang tidak terbaca karena ruangan terlalu terang ataupun terjadi pemadaman listrik. 

B.  Saran
Kita harus selalu menggunakan media yang sesuai dengan kebutuhan dalam proses pembelajaran salah satunya media power point, agar tidak terjadi kebosanan dalam proses belajar mengajar. Sesuaikanlah materi yang akan disampaikan, sebab tidak semua materi bisa menggunakan media power point.  












Daftar Pustaka

Jurnal Resmi Universitas Kristen Satya Wacana (T1_292008026_BAB II.pdf  yang diakses pada tanggal 9 April 2015)
Jurnal Resmi (Penggunaan Media Microsoft Office Power Point Yang Baik Dalam Proses Pembelajaran karya Riski SW Universitas Sriwijaya yang diakses pada tanggal 9 April 2015 )























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah                                         : SMP Negeri 2 Mojoagung
Mata  Pelajaran                           : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester                           : VII / 2
Alokasi Waktu                              :  4 x 40 menit ( 2 Pertemuan )
Aspek                                             : Membaca

A.   Santdar Kompetensi
13.  memahami Pembacaan puisi
B.    Kompetensi  Dasar
13. 1 Menanggapi cara pembacaan puisi sesuai dengan lafal, intonasi, jeda, dan tekanan
C.  Indikator
Indikator
Nilai Karakter
Siswa dapat mengemukakan cara pelafalan, intonasi, jeda dan tekanan dalam pembacaan puisi.
Tanggung jawab
Siswa dapat mengomentari pembacaan puisi
Mandiri




D.   Tujuan Pembelajaran :
1.       Siswa mampu mengemukakan cara pelafalan, intonasi, jeda, dan tekanan pembacaan puisi dengan baik.
2.       Siswa mampu mengomentari pembacaan puisi dengan baik.




E.    Materi Pembelajaran
Materi Puisi

Puisi merupakan karya sastra yang terikat ketentuan atau syarat tertentu dan pengungkapannya tidak terperinci tidak detail atau tidak meluas. Isinya tidak sampai pada hal-hal nyang kecil dan tidak sejelas karya satra yang berbentuk prosa.
Puisi adalah karya tulis hasil perenungan seorang penyair atas suatu keadaan atau peristiwa yang diamati, dihayati, atau dialaminya. Cetusan ide yang berasal dari peristiwa atau keadaan itu dikemas oleh penyair ke dalam behasa yang padat dan indah.
Membacakan puisi dapat menjadi sebuah penampilan menarik seperti halnya menari dan menyanyi. Pembaca puisi akan tampil dengan menarik jika ia memahami isi puisi yang dibacakan, memiliki lafal yang jelas dalam membaca teks, menguasai pola tekanan dan intonasi pembacaan teks puisi, dan ekspresi serta gerak-gerak penyertaan yang sesuai dengan isi puisi.
Puisi sebagai salah sebuah karya seni sastra dapat dikaji dari bermacam-macam aspeknya. Puisi dapat dikaji strukturnya dan unsur-unsurnya, mengingat bahwa puisi itu adalah struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan sarana-sarana kepuitisan.
Puisi selalu terkait dengan emosi, pengalaman, sikap, dan pendapat-pendapat tentang situasi atau kejadian yang ditampilkan secara abstrak atau implisit.
Bagi lotman teks puisi adalah sebuah system dari beberapa system hubungan dari beberapa hubungan. Bentuk ini memadatkan beberapa system yang masing-masing mempunyai tegangan, paralelisme, pengulangan, danoposisinya sendiri. Puisi mengaktifkan penanda secara penuh, memacu kata bekerja sekeras mungkin dibawah tekanan yang berat dari kata-kata disekitarnya, dan dengan demikian melepaskan potensinya yang paling kaya.
Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang memiliki banyak makna dan makna teori apa untuk membedah makna tersebut. Puisi merupakan ungkapan perasaan penulis yang diterjemahkan dalam susunan kata-kata yang membuat bait-bait berirama dan memiliki makna yang dalam.
Dalam membacakan sebuah puisi tentunya kita harus memperhatikan hal-hal berikut ini, yaitu:
1.    Lafal
Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa saat mengucapkan bunyi bahasa. Adapun yang di maksud dengan bunyi bahasa, antara lain, [a], [c], f], [h], [u], dan sebagainya. Pelafalan seseorang dalam bahasa dalam berbahasa sering kali berbeda dengan orang lainnya. Berdasarkan pelafalannya itu, Anda dapat mengetahui asal daerah seseorang karena memang beberapa kelompok masyarakat memiliki berbagai macam pelafalan yang berbeda. Misalnya, orang Aceh dalam melafalkan bunyi [e], berbeda dengan yang diucapakan oleh orang Sunda.
Meskipun, demikian dalam pelafalan suatu bunyi bahasa haruslah jelas. Bunyi-bunyi itu tidak boleh tertukar dengan bunyi-bunyi bahasa lain. Misalnya, bunyi [p] dengan [b], [k], dengan [h], atau [o] dengan [u]. Untuk melatih ketepatan dalam melafalkan bunyi bahasa, Anda harus melakukan olah vokal, misalnya mengucapkan bunyi-bunyi vokal atau konsonan secara cepat dan bervariasi.
2.    Intonasi
Intonasi adalah naik-turunnya lagu kalimat. Perbedaan itonasi dapat menghasilkan jenis kalimat yang berbeda, yakni kalimat berita, kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat seru.
Penggunaan intonasi dalam puisi sangat penting agar pembacaannya tidak monoton sehingga pendengar pun lebih tertarik. Intonasi juga berguna dalam memperjelas dan membedakan maksud / pesan dari tiap larik. Untuk itu, sebelum Anda membacakannya, Anda perlu menandai, misalnya dengan garis yang menanjak atau menurun. Dengan cara demikian, Anda akan mudah dalam membedakan intonasi dari setiap larik ketika puisi itu anda bacakan.
3.    Jeda
Jeda adalah hentian arus ujaran dalam pembacaan puisi yang ditentukan oleh peralihan larik. Jeda berpengaruh pada jelas-tidaknya maksud suatu kata atau larik. Dalam penggunannya, jeda dikelompokkan ke dalam tiga jenis: jeda pendek, jeda sedang, jeda panjang. Jeda pendek digunakan antarkata dalam suatu larik. Jeda sedang digunakan pada bagian-bagian larik yang bertanda koma atau antarfrase, sedangkan jeda panjang digunakan pada pergantian larik.

Contoh:
Tak ada/ yang lebih arif//

Dari hujan/ bulan juni//

Dibiarkannya/ yang tak terucapkan//

Diserap/ akar pohon/ bunga itu//





4.    Tekanan
Tekanan (nada) adalah keras-lunaknya pengucapan suatu kata. Tekanan berfungsi untuk memberi tekanan khusus pada kata-kata tertentu. Tinggi rendahnya tekanan dapat membedakan bagian kalimat yang satu dengan bagian lainnya yang tidak penting.
Contoh:
a. Pada bulan Juni banyak terjadi hujan (bukan sedikit dan bukan jarang).
b. Pada bulan Juni banyak terjadi hujan ( bukan longsor ataupun peristiwa).

Perhatikanlah bait puisi tersebut.
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakan rintik rindunya
Kepada pohon berbunga
Untuk menentukan kata yang perlu mendapat penekanan dalam bait puisi di atas, terlebih dahulu Anda perlu memahami maksud baitnya secara keseluruhan.
Misalnya, kata yang perlu mendapat tekanan keras adalah tak ada, bulan juni, rintik, dan pohon. Dengan demikian, Anda perlu menggaris bawahi kata-kata itu sehingga Anda dapat membedakannya ketika puisi itu dibacakan.

Contoh:
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

F.    Metode Pembelajaran.
1.       Ceramah
2.       Tanya jawab
3.       Diskusi
4.       Penugasan


G.   Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran jigsaw, yang mana langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.       Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
2.       Guru memanggil salah satu siswa dari tiap kelompok untuk menjelaskan tugas yang akan diberikan, dan kemudian apa yang disampaikan oleh guru dijelaskan kembali kepada siswa yang lain.
3.       Siswa mendiskusikan tugas yang telah diberikan.
4.       Tugas yang telah didiskusikan, kemudian dibacakan kembali oleh salah satu siswa dari tiap kelompok.
5.       Kelompok yang lain memberikan komentar, tentang hasil yang telah diperoleh.

H.   Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran.
1.    Kegiatan Awal.`
a.    Berdoa
b.    Guru menjelaskan pembelajaran yang akan disampaikan.
c.     Siswa mendengarkan pembacaan puisi
d.    Siswa dan guru bertanya jawab tentang puisi yang didengarkan
2.    Kegiatan Inti.
a.    Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
b.    Guru memberikan tugas kepada tugas tiap tiap kelompok.
c.     Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk membuat sebuah puisi.
d.    Guru menunjuk salah satu siswa dari tiap  kelompok untuk membacakan hasil puisi yang telah dibuat sesuai dengan lafal, intonasi, jeda dan tekanan yang baik.
e.    Kelompok yang lain diberikan kesempatan untuk menilai pembacaan puisi yang dibacakan oleh kelompok lain.
  1. Kegiatan Akhir.
        Siswa dan guru melakukan refleksi.
I.      Media dan Sumber Belajar.
1.    Sumber Belajar :
Belajar berbahasa, belajar berkomunikasi karya Emran Santoso, dkk. Malang : UM Press. Hlm. 55-56.
2.    Media Belajar :
Power Point dan video

a.    Penilaian.
·      Penilaian Proses
1.    Teknik                                : Diskusi
2.    Bentuk Instrumen        : Uraian lisan (dari masing-masing kelompok)
3.    Soal/Instrumen             : Terlampir (Lampiran 1)

·      Penilaian Hasil
1.    Teknik                                : Tugas Individu
2.    Bentuk Instrumen        : Uraian
3.    Soal/Instrumen             : Terlampir (Lampiran 2)











Lampiran 1. Penilaian Proses

Tugas Diskusi :
1.       Buatlah satu buah puisi
2.       Bacalah puisi yang telah dibuat sesuai dengan lafal, intonasi, jeda dan tekanan yang baik.
3.       Masing-masing kelompok menilai pembacaan puisi yang telah disampaikan oleh tiap kelompok.

Rubrik Penilaian :
NO
KRITERIA
SKOR

1
Kekompakan dalam berdiskusi dengan kelompok
·         Kompak
·         Kurang Kompak
·         Tidak Kompak


80-100
65-79
10-64
100
2
Ketepatan membacakan puisi sesuai dengan lafalnya.
·         Tepat
·         Kurang Tepat
·         Tidak Tepat


80-100
65-79
10-64
100
3
Ketepatan membacakan puisi sesuai dengan intonasinya.
·         Tepat
·         Kurang Tepat
·         Tidak Tepat


80-100
65-79
10-64
100
4
Ketepatan membacakan puisi sesuai dengan jedanya.
·       Tepat
·         Kurang Tepat
·         Tidak Tepat



80-100
65-79
10-64
100
5
Ketepatan membacakan puisi sesuai dengan tekanannya.
·      Tepat
·      Kurang Tepat
·      Tidak Tepat

80-100
65-79
10-64
100
Jumlah

500

RUMUS PEROLEHAN NILAI =

 =   = 100

Lampiran 2. Penilaian Hasil

Tugas Individu:
1.    Apa yang dimaksud tentang lafal?
2.    Sebutkan dan jelaskan tanda apa saja yang termasuk dalam penjedaan!
3.    Berikan penjedaan dalam puisi berikut ini!
Tak ada yang lebih arif

Dari hujan bulan juni

Dibiarkannya yang tak terucapkan

Diserap akar pohon bunga itu

Rubrik Penilaian :
NO
KRITERIA
SKOR

1
Ketepatan dalam menjelaskan pengertian lafal
·         Tepat
·         Kurang Tepat
·         Tidak Tepat


80-100
65-79
10-64
100
2
Ketepatan dalam  mengidentifikasi dan menjelaskan tanda yang ada pada penjedaan
·      Tepat
·         Kurang Tepat
·         Tidak Tepat


80-100
65-79
10-64
100
3
Ketepatan dalam mengidentifikasi penjedaan dalam sebuah puisi
·         Tepat
·         Kurang Tepat
·         Tidak Tepat


80-100
65-79
10-64
100
Jumlah

300

RUMUS PEROLEHAN NILAI =

 =   = 100


  Jombang, 25 Januari 2014
                        Mengetahui :    
     Kepala SMP Negeri 2 Mojoagung,                               Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia,


 KOSMAS D. BOYMAU, A.MD, SH                     OKTAVIA M. DAKAWETANG, S.Pd
                        NIP. 130985202